Mimpi Jembatan Bahteramas Kendari (Foto by AntaraNews) |
Pilkada DKI adalah maskot dari seluruh pilkada serentak
Benar kata Denny JA di forum diskusi WhatsApp Group Nalar
Konstitusi RI besutan Indra J. Piliang bahwa Pilkada DKI adalah maskot
seluruh Pilkada serentak. Padahal 2015 saja Pilkada serentak berlangsung di 257 Kabupaten Kota dan Provinsi. Pada 2017 nanti tidak kurang dari 200 Pilkada serentak Kabupaten/Kota dan Provinsi tidak terkecuali DKI Jakarta bakal menghelat Pilkada.
Lalu mengapa justru pilkada DKI jadi buah bibir? Salah satu
alasan mengemuka, karena diklaim DKI merupakan wajah Indonesia hingga
dianggap seolah pejabat Gubernurnya adalah Walikota Republik Indonesia.
Jadi wajar kepala daerahnya jadi sorotan nasional.
Alasan lain, karena dari sekian banyak daerah mungkin hanya
DKI yang saat ini dipimpin oleh orang yang notabene tidak "pure" putra
daerah alias berasal dari DKI. Mungkin inipula yang jadi sifat penting
dari semaraknya pilkada DKI, hingga hiruk pikuknya sampai ke seluruh
pelosok Indonesia termasuk saya yang kini ada di Raha, Sulawesi
Tenggara.
Argumen lain soal potensi APBD DKI termasuk yang terbesar
dari seluruh daerah di Indonesia. Ini menunjukkan ada kewenangan yang
begitu besar di tangan seorang Gubernur untuk mengalokasikan anggaran
sebesar itu. Selain karena DKI sebagai daerah yang masuk Kawasan
Strategis Nasional, tentu karena aktivitas bisnis sepenuhnya berada di
sana.
Advertisement
Propinsi DKI sebagai pusat pemerintahan negara sekaligus
sebagai pusat ekonomi Indonesia menjadi magnet tersendiri dalam menarik
warga negara untuk beraktivitas. Mulai dari mencari pekerjaan,
popularitas hingga pundi-pundi ekonomi baik di jalan terang maupun
gelap. Baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Bagian ini tentu
penting dicermati.
Terlepas dari itu semua dan apapun alasannya, saya setuju.
Karena tentu tidak sedikit pula warga Sulawesi Tenggara yang kini hidup
di Jakarta. Entah mereka sebagai pelajar atau pekerja atau pekerja
sekaligus pelajar yang sehari-harinya bersentuhan langsung dengan
kebijakan sang Gubernur DKI itu. Misalnya saja soal kemacetan, banjir
hingga soal Taksi dan Ojek Onlen itu.
Namun demikian, saya juga berharap agar mereka, warga
Sulawesi Tenggara yang kini hidup di Jakarta bisa objektif untuk melihat
Sulawesi Tenggara yang semakin maju menyerupai Jakarta ini. Setidaknya,
banjir dan penataan kawasan ruang lautnya Sulawesi Tenggara kini
menyerupai Jakarta.
Tabik
Rochmady
Kepala Pusat Kajian Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (PKP-PPK)
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna Raha
Office Jl. Jend Gatot Subroto Km 7, Lasalepa, Raha
Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia 93600
e-Mail: rochmady@stipwuna.ac.id
Kepala Pusat Kajian Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (PKP-PPK)
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna Raha
Office Jl. Jend Gatot Subroto Km 7, Lasalepa, Raha
Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia 93600
e-Mail: rochmady@stipwuna.ac.